Makna Cinta dari Sudut Pandang Ilmiah dan Psikologi

Cinta dalam pandangan ilmiah dan psikologi

Cinta, sebuah rasa yang kebanyakan manusia sulit sekali menerjamahkan rasa dan maknanya. Ada yang merasa bahwa cinta itu buta, cinta itu suci bahkan cinta itu luka. Banyak sekali pendapat di dalamnya, tergantung bagaimana kehidupan membawa mereka menemukan cinta intu sendiri.

Berisikan jutaan rasa dengan degupan yang berbeda-beda, cinta sangat bisa diekspersikan namun tak sedikit yang salah arah dalam mengekpresikannya. Ataukah memang cinta sedemikian hebatnya hingga mampu menaklukkan dan mengubah seseorang? 

Untuk memahami cinta lebih dalam, kamu bisa mengkajinya dari bebrabagi sudut pandang, baik itu secara ilmiah, psikologi, dari pendapat para sufi atau pun mungkin dari apa-apa yang teredengar di telingamu.
Nah, lebih lanjut berikut ulasan singkatnya tentang perspektif cinta dari beberapa sumber.

1. Secara psikologi

Secara psikologi dikatakan bahwa ada  tiga komponen penting dalam cinta, yaitu passion atau hasrat, commitment atau komitmen dan intimacy atau keintiman. Tiga komponen cinta tersebut dapat saling memengaruhi dan juga melengkapi satu sama lain, di mana cinta yang terjadi antara dua orang bisa saja terdiri dari satu komponen, atau ketiga komponen sekaligus.
Keterangan ini dikemukakan oleh Sternberg dan Barners yang merupakan ahli psikologi.

2. Secara Ilmiah

Dari pandangan sains sendiri cinta itu ada akibat reaksi kimia  dari senyawa yang disebut edorfin, dopamine, oksitosin dan feromon. Senyawa-senyawa inilah yang meberikan efek bahagia atau tersipu saat jatuh hati.

Nah, kalau menurut kamu apa sih makna cinta yang sebenarnya? 

Post a Comment for "Makna Cinta dari Sudut Pandang Ilmiah dan Psikologi"