5 Fakta Krisis Iklim jadi Tantangan Millenial Sambut Kemerdekaan Ke-78

Sambut hari kemerdekaan dengan kepedulian terhadap lingkungan. Hal ini akan membantu keberlangsungan makhluk hidup di masa mendatang.

Ilustrasi hari kemerdekaan indonesia
ilustrasi hari kemerdekaan (rkalert.in)

Kenaikan suhu bumi beberapa tahun terakhir telah meningkat secara signifikan dikisaran 1°C per tahunnya. Angka tersebut mungkin terlihat kecil tapi bagiamana jika hal itu terus berlangsung selama 28 tahun mendatang. Suhu rata-rata Indonesia sendiri menurut bmkg.go.id adalah sebesar 27°C, berarti pada umur Indonesia Emas (100 tahun kemerdekaan) maka Indonesia akan memiliki suhu sekitar 55°C. Sebuah angka yang sangat fantastis, bukan?

Krisis iklim yang terus meningkat harus menjadi perhatian khusus bagi umat manusia terutama generasi penerus. Di bawah ini ada 5 alasan krisis iklim dapat menjadi tantangan bagi generasi muda sambut hari kemerdekaan

1. Penyelarasan teknologi terhadap perubahan iklim di masa mendatang

Electronics technology
ilustrasi teknologi canggih (unsplash.com)

Sekarang ini, teknologi sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, apalagi di masa mendatang. Perkembangannya yang terbilang pesat menjadi tantangan generasi muda untuk terus berwawasan, maju dan berinovasi.

Sayangnya, sebagian teknologi malah memiliki peran penting dalam meningkatkan krisis iklim. Kendaraan yang menjadi sumber polusi, pabrik-pabrik tekstil yang menyumbang banyak sekali cairan kimia di sungai dan laut, industri nuklir dengan resiko hingga dapat menghancurkan sebuah tempat, serta industri lainnya yang berpotensi tinggi memperburuk bumi.

Untuk itu, generasi mudah harus paham dan peduli dalam menyelaraskan antara perkembangan teknologi serta dampaknya terhadap lingkungan.

2. Manajemen sampah yang lebih baik

Waste management, sampah dimana-mana
ilustrasi sampah (unsplash.com)

Leo Baekeland sebagai penemu plastik sintetis mungkin tak pernah menyangka bahwa plastik akan memiliki dampak yang sangat buruk bagi manusia dan bumi itu sendiri. Dilansir dari CNN Indonesia bahwa sampah plastik terus meningkat dan menyumbang 17% sampah atau sekitar 11,6 juta ton dari total 68,5 juta sampah nasional pada tahun 2021 kemarin. Lalu bagaimana dengan sampah plasitik dunia? Pastinya akan lebih besar lagi.

Tak hanya plastik, sampah elotronik pun tak kalah mengenaskannya, jumlahnya berkisar 50 juta ton per tahun di seluruh dunia atau sekitar 1000 laptop terbuang setiap detiknya.

3. Sumber pangan menurun dibarengi peningkatan jumlah kebutuhan manusia

Pangan atau food
ilustrasi pangan (unsplash.com)

Jika suhu udara yang terus menerus meningkat, maka tak hanya manusia yang resah, makhluk lain pun akan merasa demikian. Sampah di lautan perlahan-lahan akan membunuh ikan-ikan, kenaikan suhu akan menghambat perkembangan tumbuhan atau bahkan mati dan hewan-hewan darat akan kehilangan habitatnya. Jika hal ini terus berlangsung sudah jelas kebutuhan pangan akan menurun dratis.

Tahun 2030-2050 diperkirakan populasi manusia akan meningkat menjadi 8,5 - 9,7 miliar manusia, lalu jika kebutuhan meningkat dan sumber pangan menurun maka apa yang akan terjadi? Kekurangan gizi, kelaparan, bahkan kematian.

4. Ekonomi yang tidak stabil karena kekurangan sumber daya dan kebijakan mengenai pengurangan emisi

Ilustrasi ekonomi tidak stabil
ilustrasi ekonomi tidak stabil (unsplash.com)

Kebutuhan dasar yang besar dan sumber daya alam yang terus menurun menjadikan kebutuhan manusia tak terpenuhi. Hal ini jelas akan mempengaruhi ekonomi dunia serta meningkatkan inflasi di mana-mana.

Dilansir dari brookings.com, ada beberapa fakta krisis iklim yang akan mempengaruhi ekonomi yaitu penetapan harga karbon diperkenalkan di seluruh dunia, pengusulan pajak karbon, negara miskin akan mengeluarkan uang lebih banyak dan masih ada beberapa fakta lain yang mungkin akan lebih mempengaruhi ekonomi dunia.

5. Kisruh HAM yang meningkat

ilustrasi hak asasi manusia (human rights))
ilustrasi ham (unsplash.com)

Ada yang pernah berpikir bahwa krisis iklim dapat melanggar HAM? Tentu saja hal ini berkaitan. Polusi udara, polusi air, kebakaran kesehatan menurun dan masih banyak lainnya adalah bagian yang menjadi penyebab pelanggaran HAM.

Amnesty, organisasi hak asasi manusia dunia, pernah merilis data bahwa ada sekitar 40 ribu bayi lahir prematur karena krisis iklim, 250 ribu kematian yang diperkirakan pada tahun 2030-2050, 20% peningkatan kasus kelaparan, 26,4 juta orang kehilangan tempat tinggal sejak 2008, kasus kesehatan dan 1 miliar manusia akan merasakan dampak kekurangan air.

Nah, sudah waktunya untuk kamu sadar akan pentingnya menjaga bumi demi keberlangsungan hidup yang lebih baik. Tantangan-tantangan di atas sejatinya tanggung jawab semua manusia, tak hanya generasi muda. Harapannya tantangan di atas dapat segera teratasi bahkan sebelum indonesia memasuki masa indonesia emas 2045 atau 100 tahun kemerdekaan. Yuk, buat pergerakan dan jangan hanya membebankannya pada generasi muda!

Sumber:

theworldcounts.comcnnindonesia.comamnesty.org.ukbrookings.eduun.org

23 comments for "5 Fakta Krisis Iklim jadi Tantangan Millenial Sambut Kemerdekaan Ke-78"

Comment Author Avatar
Poin no. 2 nampol, urgensi manajemen sampah yang baik memang benar-benar dibutuhkan sekarang, mengingat masih banyak pihak-pihak yang abai dalam permasalahan ini.
Comment Author Avatar
Penting banget menjaga bumi demi keberlangsungan hidup yang lebih baik. Masih PR kita semua mulaid ari memilah sampah dan mengolahnya. Belum lagi sampah elektronik duuh!
Comment Author Avatar
Kemajuan teknologi seperti pedang bermata dua ya, Mba Dawi. Di satu sisi kita membutuhkannya untuk alasan praktis dalam rutinitas. Di sisi lain ada dampak negatif dari teknologi, terutama limbahnya. Mungkin jalan terakhir, kita jaga lingkungan masing-masing agar tetap bersih. Dimulai saja dari yang terdekat dulu.
Comment Author Avatar
Menurunnya sumber pangan memang umumnya diakibatkan ulah manusia sendiri ya Mbak. Jika sudah terjadi krisis, maka mengurai masalah dari asalnya akan menjadi lebih sulit. Seram ya. Semoga awareness akan kelestarian lingkungan semakin hadir pada diri kita semua. Sehingga kita bisa bersama-sama melakukan perubahan.
Comment Author Avatar
Ngeri kalau sampai kekurangan pangan. Iya itu makanya harus bahu membahu dari sekarang bersama-sama menjaga bumi. Terima kasih sudah mengingatkan melalui tulisan ini Mbak.
Comment Author Avatar
Huwaahh bener banget, harus mulai memenejemen sampah. Minimal sampah rumah tangga ya. Tapi saya masih pake plastik besar di rumah, hiks! Padahal ke anak sudah mulai ngajarin mana sampah organik dan non organik, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai juga. Tapi masih banyak prnya nih, kendala saya itu di konsistensi. Padahal konsisten itu kuncinya..
Comment Author Avatar
aku penasaran banget sama yang point pertama mbak, karena belum ada waktu untuk baca-baca yang point pertama. Tentang teknologi dan dampak ke lingkungan
Comment Author Avatar
kalo aku nangkapnya mgkin dalam hal produksinya mbak, sekarang kan berlomba-lomba banyak keluaran produk2 baru gadget dan ini ternyata mempengaruhi lingkungan kita
Comment Author Avatar
Ancaman yang harus segera diedukasi oleh semua pihak . Karena ini sudah darurat iklim. Yuk saling merubah kebiasaan dari keluarga sendiri
Comment Author Avatar
Duh iya bangettt, sekarang aku jg bingung kapan nih musim kemarau kapan musim hujan udah campur baur semuanyaa :((
Comment Author Avatar
Seringnya kita mengeluh panas itu ya ternyata ulah kita sendiri kan ya, Mbak. Secara tidak langsung kita juga ambil peran dalam itu, huhu.

Mungkin dari yang terdekat dengan kita adalah pengelolaan sampah dengan baik dulu. Hal terdekat kalau kita bisa bersama sama beraksi untuk itu, sumbangsih kita untuk bumi akan terlihat
Comment Author Avatar
Penanganan sampah ini memang wajib menjadi perhatian dan fokus untuk penyelesaiannya, mengingat Indonesia menjadi salahs atu penghasil smapah terbesar di dunia, menjaid peer kita sebagai generasi milenial untuk mencari solusi terbaik, sehingga akan berdampak besar pada keberlangsungan alam kita kedepannya
Comment Author Avatar
bijak terhadap sampah sangat diperlukan dengan pemilahan jenis-jenis sampah, menggunakan dengn daur ulang, ataupun dengan mengirimkn ke bank sampah...misalkan baru-baru ini mendengar ada bank sampah beauty...khusus untuk sampah dri make up
Comment Author Avatar
Lagi-lagi ulah tangan manusia ya, Kak. Sampah plastik ini yang mengerikan apalagi sudah tersebar mikroplastika ke dalam hewan atau tumbuhan sekitar kita. dan itu kita konsumsi TT
Comment Author Avatar
Ada banyak sekali krisis yang tengah kita hadapi saat ini.
Dan gak bisa kita cuekin begitu saja ya.. Kudu ada peran aktif apa yang bisa kita lakukan dan dari mulai pembiasaan hal-hal kecil yang semoga bisa mengajak banyak pihak untuk bersama melakukan kebaikan.
Comment Author Avatar
sehubungan dengan sampah, di blok perumahan saya tiap bulan mengumpulkan sampah botol plastik dari setiap KK untuk dijual ke pengepul limbah. dampaknya sampah botol plastik berkurang dan hasil penjualan bisa dibelikan cctv, HT untuk ronda, gerobak sorong, dan kebutuhan lainnya.
Comment Author Avatar
memulai manajemen sampah dari lingkup terkecil emang sudah harus dilakukan, sayangnya masih banyak yang menganggap sepele dan tidak semua orang menyadari manfaatnya
Comment Author Avatar
Yuk peduli lingkungan. Demi masa depan bumi untuk generasi mendatang, semua orang bertanggung jawab tuk jaga lingkungan sekitar
Comment Author Avatar
Kemerdekaan tanpa adanya rasa kepedulian terhadap lingkungan, jadikan kemerdekaan itu hampa. Bukan hanya kita saja yang ingin merdeka, tetapi lingkungan juga ingin. Di awal-awal pandemi, kualitas udara kita membaik dikarenakan kebiasan hidup sehat kita.
Dan sekarang situasi kembali seperti semula. Bukan berharap ada pandemi lagi, tetapi ada baiknya untuk tetap meneruskan kebiasaan sehat tersebut, walau sudah tidak lagi pandemi
Comment Author Avatar
Bener banget ini, krisis iklim masih jadi isu seolah ngga ada. Kayak dongeng dan dianggap ngga nyataa :((
Comment Author Avatar
betul banget nih, semua yang disebutkan di atas apalagi sekarang tuh semua kok serb ajaid kacau ya gak hanya ekonomi tapi juga sampah . sayang kadang gak terblow up gak banyak yang aware
Comment Author Avatar
Nah kan ulah manusia lagi-lagi ya Bun. Semoga kita tidak menjadi pribadi yang cuek akan keadaan lingkungan dan buminya ya. Makasih udah disentil nih bun.
Comment Author Avatar
Ini semuanya dilakukan oleh manusia itu sendiri. Penting adanya kesadaran dalam diri masing-masing untuk menjaga lingkungan agar kita semua bisa hidup dengan nyaman dan aman tanpa khawatir kekurangan.